Posts

Lautan Pesona

  Disaat mentari pagi menyilaukan pandanganmu, disaat itu juga aku melihat keanggunan dirimu. Berdiri diantara lautan pesona, sinar mentari yang menerpa, teriakan namaku yang menggema, menambah syahdunya pagi itu. Dirimu membuka obrolan dengan senyuman, pun dengan diriku yang membalas senyuman. Sepanjang jalan yang telah dilewati oleh manusia yang lalu lalang, kita saling bertanya kabar, lantas mengisahkan kembali kenangan. Bagiku semua itu tidak berarti, yang penting, aku masih bisa melihatmu seorang diri.

Samudra Rindu

  Bentangan samudra rindu masih menjadi alasan mengapa aku mengulas kenangan yang seharusnya dilupakan. Renung, cemas. Seakan menjadi penghalang untuk memulai pembicaraan. Aku dihantui oleh rasa takut, takut pada hal yang tidak aku inginkan. Sejatinya, yang aku takutkan itu tak akan pernah terjadi. Aku tau, bahwasanya aku hanya takut pada angan-angan, dan enggan memulai sebuah perbincangan. Alhasil, aku hanya bisa diam terbatu, mengungkit masa lalu, sambil tersipu malu. Tidak. Aku tidak menyesal pernah bertemu denganmu, aku bahagia. Sampai saat ini aku masih bahagia, bila mengingat kembali percikan kisah yang kita cipta. . Aku mulai lelah menerka-nerka. Menebak dan memenuhi isi kepala dengan kehadiranmu yang kuharap baik-baik saja.

KA.MU;

Kamu tetap menawan, kendati aku hanya melihatmu dari kejauhan.. Senyum yang tercipta karena tersipu, dan gelagat canggung menyertai cantiknya dirimu. Seringkali kita bertatap mata, walau tak sengaja, dan kita langsung sama-sama memalingkan muka. Beberapa orang bilang... Rasa suka yang muncul di usia remaja, hanyalah rasa cinta semata-mata.. Sepertinya tidak bagiku, aku sungguh dan sangat sungguh menyukaimu Mungkin sekarang kamu memang tidak bisa aku miliki, tapi aku berjuang untuk membenahi diri, agar kelak menjadi sosok yang kau hargai.. Syahdan, suatu saat nanti.. Kita akan melalui suka duka bersama, dalam ikatan rumah tangga...

Satu cara mencintai, berbeda nama di hati.

Kepalamu menunduk, kedua tanganmu diangkat.. Selepas sholat sepertiga malam, kamu mulai berdo'a.. Meminta ampunan atas dosa-dosa, dan meminta keselamatan untuk orang tua. Tatkala kamu ingin mengakhiri do'amu, kamu menyebut nama "Dia" sembari tersipu malu.. Lagi-lagi, kamu meminta kepada-Nya, agar bisa hidup bersama selamanya. "Dia" juga melakukan hal yang sama... Di sholat sepertiga malamnya, "Dia" menyebut nama seseorang yang sangat dicintainya. Sayang, nama tersebut bukan namamu, melainkan nama dari salah satu kawanmu.

Prasangka

Sebenarnya.... Yang terjadi bukanlah dia yang tidak menyukaimu. Dia juga memiliki perasaan yang sama., cara mengungkapkan nya saja yang berbeda. Kamu secara terang-terangan mengatakan bahwasanya "Aku mencintaimu" dihadapannya . Dia secara diam-diam mengatakan "Aku mencintai salah satu hamba-Mu" dihadapan Penciptanya. Lalu, pertanyaan yang membuatmu terpuruk, diiringi dengan prasangka buruk, kian lama kian menjerat.... "Lantas, kenapa dia menghindariku?" "Apakah dia membenciku?" "Kalau memang benar dia mencintaiku, kenapa tidak terima saja pernyataan cinta dariku?" Itu yang salah darimu.. Kamu mengaku sudah kenal dekat dengannya. Yang kamu ketahui sekedar hobi maupun makanan kesukaannya. Dia yang sejatinya adalah dia yang taat pada agamanya. Dia memilih untuk menghindari kamu, ketimbang harus mendapat dosa zina darimu. Dalam doanya, dia menyebut namamu agar membenahi diri untuk menjaga pandangan. Suatu saat, dia ingin tin...

Perempuan Cantik itu, bernama Kamu

Hari itu; Tatkala sang matahari sedang memancarkan terik-nya yang ganas, kita berkumpul ditengah lapangan, menunggu instruksi dari Guru, agar ujian praktek olahraga kelas akhir segera dilaksanakan. Hampir seluruh siswa mengeluh, karena pakaian mereka sudah diselimuti oleh keringat peluh. Tapi, kamu tidak.. Dengan mata sinis yang sesekali kamu sipitkan, dengan tujuan untuk meluruskan pandangan. Kamu asik dengan lawan obrolan. Entah topik apa yang kamu bicarakan. Sepertinya, aku ingin sekali bergabung, lalu mendengarkan. Sejatinya, aku tidak peduli dengan topik pembicaraan nya, yang terpenting aku bisa mengamati wajahmu dari dekat. Itu saja.. Yah, itu semua hanyalah angan-angan, lagipula aku tidak punya keberanian. Payah.. . Separuh nama siswa sudah disebut, lalu melalukan ujian praktek yang diinstruksikan oleh Guru... Akhirnya, namamu dipanggil.. Dengan tinggi badan yang bisa dibilang pendek untuk seusiamu. Kamu berdiri agak bungkuk ditengah lapangan, siswa lain bera...

Bertambah Umur (Kamu)

Aku tau; bahwasanya hari ini adalah ulang tahunmu. Hari dimana kamu lahir didunia ini dengan tangis haru orang tuamu. Sengaja aku membungkam. Memilih diam ketimbang mengucap "Selamat Ulang Tahun" untuk kamu. Entahlah, aku rasa itu berlebihan. Lagipula agama kita mengajarkan untuk tidak merayakan bertambahnya umur seseorang. Terkecuali hanya merayakan bersama keluarga, melakukan Do'a bersama, dan makan-makan sewajarnya saja. Aku juga ingin memberikan kado terbaik untukmu; yaitu Do'a. Daripada harus memberi kado berisi barang yang akan sirna. Do'a adalah kado terbaik sepanjang masa, karena hakikatnya, Do'a bisa membuatmu (dan aku), jauh lebih baik, di dunia, maupun diakhirat. Tapi, setelah dipikir-pikir. Do'a saja tidak cukup untukmu, aku juga harus usaha. Memperjuangkanmu, agar kelak kita bisa bersama. Iya, berbincang perihal hubungan ini memang masih terlalu dini. Tapi, tidak ada salahnya, bukan? berjuang dan berdoa mulai sekarang?. T...

Percaya akan rencana-Nya.

Sederet lampu jalan sedikit menerangi gelap malam, bersama sinar rembulan dan bintang temaram. Raut wajahku tampak masam. Menyusuri jalan Bandung kala itu, sepertinya bukan ide yang bagus. Banyak orang yang lalu lalang, malah membuat emosi tak kepalang. Tapi.. Dimalam itu, tepatnya pada tanggal 25 mei 2020, sosokmu hadir. Menggantikan dirinya yang baru saja berbahagia duduk di kursi pelaminan, bersama orang lain. Senyummu mempesona, raut wajahku yang tadinya suram, kini malah terpana dan tertawa. Entah karena senyuman tipismu, atau karena ada orang yang terjatuh didepanku. 9 tahun tidak berjumpa, tatkala aku sedang terpuruk karena cinta. Dirimu hadir seketika, membuatku terkesima. Batin menyapa "Banyak cara untuk mengikhlaskan, kawan. Sosoknya hadir didepanmu sekarang, adalah rencana-Nya." . Mimpi yang Sirna Bogor, 20 april 2020

Gunung Gede Panrango, Pendakian yang penuh Drama; part; 3 (selesai)

Image
Menaklukan Puncak; Angin dingin yang menusuk rusuk, membuat saya terjaga dari rasa kantuk. Semalaman saya berdiam diri untuk mencari posisi. Posisi yang pas agar saya bisa membaringkan badan dengan santai, tapi sepertinya keadaaan bertolak belakang dengan keinginan. Saya, Emir, dan Kakak berada dalam satu tenda yang berkapasitas dua orang, sedangkan Teteh dan Denan di tenda lainnya yang juga berkapasitas dua orang. Mengapa hanya kami bertiga yang berada dalam satu tenda?, nanggung, jadi lebih memilih berdempet-dempetan ketimbang meminjam/menyewa tenda lainnya. Sepanjang malam, saya hanya terdiam. Penyesalan untuk ikut mendaki juga seringkali melintas, diiringi dengan gerutu yang menetas. Rencananya jam 3 pagi kami akan menginjakan kaki di puncak, tapi yang ikut hanya para lelaki. Teteh dan Denan sengaja tak ikut; Ga kuat, capek, kata mereka dengan raut wajah yang melelahkan. Jam tangan menunjukan pukul 5 pagi, kami telat 2 jam untuk mendaki puncak. Musabab akhirnya sa...

Sebuah kalimat berat; "Perpisahan".

"Perpisahan". Satu kata yang selalu menggebu dalam pikiran Dihari itu, dimana aku menatapmu dengan rasa canggung yang tak karuan. Raut wajahmu membuat bibir ini tercipta senyuman, walaupun bertolak belakang dengan perasaan. .   Aku tau, bahwasanya hari itu, adalah hari terakhir kita saling bertemu, hari terakhir dimana kita saling menertawakan hal-hal seru. Sebelum pada akhirnya, kita harus berpisah demi cita-cita yang kita tuju. Kendati, hari itu masih berminggu-minggu yang lalu, tapi dirimu sudah berada dalam buaian rindu.  Benak ini dipenuhi oleh sosokmu, senyuman tipismu, suara tawamu yang syahdu, ekspresi diam mu saja sudah menjadi nomor satu dalam rindu. Ah, jika benak ini bisa bernyanyi, aku yakin suaranya akan paling merdu, karena dipadati oleh kisahmu. Aku bersyukur mengenal dirimu, meskipun sebatas teman. Karena kita paham, bahwa “pacaran” adalah hubungan yang dilarang oleh-Nya. Entah berapa tahun lagi kita bertemu, aku akan selal...

Kalimat singkat, yang membuat Semangat menjerat.

SEMANGAT YANG LUNTUR “Serius dengan piilihan kamu?, apa ga bakal mengulang kesalahan yang lalu?”. Kalimat pembuka obrolan dari bapak, seketika membuatku bertamasya ke masa dulu. Mengingat-ngingat kejadian yang sebelumnya dilupakan….. Ah, masa dimana aku sangat menentang peraturan. Yang mengakibatkan penyesalan dan kesengsaraan… Lantas; ibu memberiku sebuah solusi yang sama, dengan perpektif berbeda. Awalnya, aku menolak, seiring berjalan nya waktu. Semangat yang ntah darimana asalnya bergejolak. Membuat denyut nadi seakan-akan sedang minum arak; ritmenya abstrak. Tapi, malam itu… Bapak menghardik dengan ketidak sukaan, perihal pilihan ibu yang aku jalankan. Sedikit menyimpan rasa kesal, bagaimana tidak?.. Ibu semangat mendukung, sedangkan bapak tidak suka yang membuatku selalu  murung. Aku terbelalak… Dipikir-pikir “Iya juga, kenapa harus keluar dari zona nyaman, lantas pergi menentang impian. (Mungkin) aku memang ditakdirkan untuk menjadi orang yang...

Senyuman Kertas

MERASA BERSALAH;   Pernahkah dirimu merasa bersalah?, akan suatu hal yang menimbulkan masalah. Pernahkah dirimu marah?, pada seseorang yang (mungkin) tidak salah. Manusia memang egois, ingin menang sendiri. Sampai, lupa korban ke-goisan nya, menyimpan luka yang   dalam, bahkan dendam. Apakah dirimu merasa bersalah?. Apakah dirimu mampu menaklukan gengsi untuk meminta maaf?. Mau sampai kapan?. Diperbudak oleh gensgi, sampai-sampai memutus silaturahmi Sadarlah, dirimu juga salah. Jangan melampiaskan kesalahan kepada orang lain saja, lihat dirimu juga.

Patah Hati

PATAH HATI Patah hati; suatu hal yang (mungkin) semua manusia miliki. Entah itu, laki-laki yang melihat pasangan-nya bersama orang lain di pelaminan, ataupun perempuan yang ditinggal tanpa alasan. Lantas, mereka semua akan terpuruk, benci akan dunia yang hiruk pikuk, bahkan geram dengan kawan yang berusaha membujuk.  Mereka diseluputi oleh kesedihan. Beberapa ada yang melampiaskan, beberapa lagi memilih diam, lalu menangis di pojok ruangan. Seiring berjalan nya waktu, mereka akan mulai mengadu. Kepada keluarga maupun kawan. Tapi, ke-resahan mereka tak kunjung hilang.. Karena, mereka lupa, akan Tuhan yang Maha Penyayang. Manusia hanya bisa menyemangati, tapi Tuhan dapat memberikan solusi, dengan cara yang tak kau sadari.   Lantas, jika cara terbaik untuk menyelesaikan sakit hati adalah bercerita. Jadikan Tuhan sebagai pendengar pertama. Hey, dirimu tidak lemah.. Maka jangan kalah, hanya karena kesedihan yang membuatmu selalu resah. Ada banyak kawan ataupun k...

Gunung Gede Panrango, Pendakian yang penuh Drama; part; 2

Image
Menaruh kenangan di Surya Kencana ↠(Foto diambil saat berada di pos 2)↞ Dengan semangat yang masih tersisa, dari pos 4 kami melanjutkan perjalanan menuju Alun-Alun Surya Kencana. Disana kami bisa mendirikan tenda lalu ber-istirahat sejenak sembari menenangkan pikiran dalam benak. Jalur yang kami daki masih sama seperti jalur yang tadi, tanjakan curam yang menciutkan nyali, ditambah dengan kabut tak mau pergi. Lagi-lagi Denan mengeluh kelelahan, sembari memeluk badan sendiri karena kedinginan. Sempat kami berfikir "Apa pendakian ini dihentikan saja, lalu kembali karena kami tak kuat lagi", dilain sisi kami membantah. Toh, lagipula Surya Kencana juga sudah didepan mata. 10 menit berlangsung, kami berjalan dengan pendaki lain yang lalu lalang. Kadang, sapaan dan candaan mereka bisa menjadi sumbangan untuk mengembalikan semangat, meskipun disaat yang sama, lelah sudah mulai menjerat. Jalur yang tadinya curam kini berubah menjadi jalur yang landai, bebatuan kasar yan...

Cinta pada Zaman

Image
Perihal percintaan, tidak bisa dipungkiri oleh manusia zaman ini. Entah itu anak-anak yang sudah mulai pacaran, ataupun remaja yang saling menyapa dengan sebutan "Sayang" sembari bergenggaman tangan. Lalu, jikalau mereka sudah terpuruk karena cinta, tiba-tiba mereka akan membuat suatu karya sastra. Puisi, lagu ataupun lukisan yang acak, semuanya muncul dalam benak. ⇹⇹⇹⇹⇹⇹⇹⇹⇹ Saaat patah hati, kau ber-anggapan; dirimu adalah manusia yang paling merasakan kesedihan. Lalu, apa kabar dengan orang diluaran sana yang masih bisa tersenyum bahagia, walaupun hatinya menyimpan kepedihan yang menjadi rahasia. Hey, jangan terlalu melebih-lebihkan patah hati. Bukan kah dengan adanya patah hati, kau bisa menciptakan suatu karya yaitu bait per bait puisi, lantas jangan disesali. Patah hati bisa menjadi motivasi, agar dirimu lebih baik lagi dalam membenahi diri, kelak kau akan menjadi sosok yang dihargai.

Gunung Gede Panrango, Pendakian yang penuh Drama ;part; 1

Image
5 Saudara dengan pendakian penuh Drama Pada tanggal 06 Juli 2019, tepatnya pada hari Sabtu. Kami berlima memutuskan untuk mendaki Gunung Gede Panrango, berawal dari ajakan anak ke-2 yang saya panggil dengan sebutan "kakak", lalu memantapkan hati untuk segera menyetujui. Di hari sebelum pendakian, kami menyiapkan peralatan dan belanja kebutuhan logistik untuk 2 hari kedepan. Ke-esokan harinya, kami berangkat jam 3 Pagi agar terhindar dari kemacetan dan bisa mengejar waktu, agar cepat sampai camp ground  sebelum sinar matahari yang mulai menyingsing. Oh ya, sewaktu adzan shubuh berkumandang, kami menyempatkan diri untuk mampir ke salah satu SPBU di jalan untuk melaksanakan sholat Shubuh berjama'ah, lalu melanjutkan perjalanan ke base camp  Gunung Gede Panrango via Gunung Putri. Sesampainya disana, banyak para pendaki lain yang sudah berkumpul sembari bersiap-siap. Sekitar jam 06:00 pagi, setelah mengecek peralatan dan kebutuhan lainnya, membayar simaksi lalu mem...